Home » Berita » Live-in Chapter 7 : Belajar dari Mereka yang Hebat Sekolah Islam Tugasku

Live-in Chapter 7 : Belajar dari Mereka yang Hebat Sekolah Islam Tugasku

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on email
Share on telegram

Pandemi bukan penghalang untuk berbagi. Warga di RW 04, Kampung Sidamukti, Desa Pangalengan, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, menjadi saksi bagaimana SMP Islam Tugasku berbagi pada masyarakat.

  Bermula di tanggal 14 Desember 2020 pukul 8.00, kegiatan Live-in SMP Islam Tugasku dibuka oleh Kepala Desa Pangalengan, Bapak H. Agus Supriyatna, Kepala Sekolah, Bapak Imron Rosadi, dan Ketua POMG SMP Islam Tugasku, Ibu Widya . Selain pembukaan kegiatan yang dipandu oleh Pak Mali, diberikan pula paket sembako untuk sepuluh orang tua asuh yang kegiatannya selama tiga hari ke depan akan diikuti oleh guru pendamping dan siswa. Konsep live-in tahun ini pun sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Siswa-siswi  SMP Islam Tugasku mengikuti kegiatan lewat Zoom meeting dari rumah mereka masing-masing dan guru pendampinglah yang memandu mereka mengikuti kegiatan orang tua asuh. Siswa-siswi sendiri dibagi menjadi sepuluh kelompok dengan sepuluh guru pendamping. Selama tiga hari di tiap pagi, siswa-siswi mengikuti kegiatan bekerja orang tua asuh mereka. Ada orang tua asuh yang bekerja sebagai peternak sapi, pemerah susu sapi, petani kopi, petani sawi, petani tomat, penjual es keliling dan pengajar TPA, penjual baso keliling, pengolah sampah, dan pembudidaya maggot. Selesai acara pembukaan, guru dan siswa pergi ke rumah ornag tua asuh dan berkenalan dengan keluarganya dan profesinya. Setelah perkenalan, siswa diajak untuk membuat olahan susu dan buah bersama Bu Windy, menggunakan bahan-bahan yang sudah mereka dapatkan dari sekolah.

  Kegiatan dimulai kembali di sesi kedua, pukul 13.00, yaitu Tugasku Mengajar. Tiap kelompok diminta untuk mengajar anak-anak di sana yang berlokasi di TPA Jama’atul Huda. Ada kelompok siswa yang mengajarkan tentang magic science menggunakan susu (Ryu dan Abia), menyanyi lagu Islami (Alesha dan Shasya), senam gembira (Galang dan Revan), nutrisi sehat (Zahra dan Feliza), perkenalan dalam Bahasa Inggris (Nicholas dan Rafi), membaca Iqra (Umar dan Danish), menggambar dengan teknik Deepak Art (Kalka dan Aimee), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Atalie dan Virgie), membuat kaligrafi (Razin dan Fizi), dan pemilahan sampah (Felly dan Maira).  Di waktu yang bersamaan, diadakan pula Pelatihan Guru yang diberikan oleh Pak Munjid yang berlokasi di PAUD. Sesi ketiga hari pertama Live In Chapter 7 diisi untuk  memperluas pengetahuan dengan mengunjungi Rumah Adat Cikondang yang berlokasi di Kelurahan Lamajang. Siswa diajak untuk melihat kompleks rumah adat yang usianya lebih dari 200 tahun. Dari juru kunci rumah adat, siswa mendapat informasi tentang system penanggalan adat, serta nilai filosofis bangunan yang bernafaskan Islam dan menjunjung keseimbangan kehidupan manusia dengan alam. Sesi keempat adalah sesi keislaman, Percaya Kepada yang Ghaib. Siswa diajak berkeliling rumah yang dipakai untuk syuting film Pengabdi Setan. Di sesi ini pun, diadakan perbincangan dengan Pak Eden, juru kunci rumah, dipandu Pak Haris.

  Hari kedua Live in Chapter 7, tanggal 15 Desember 2020, dimulai dengan siswa diajak untuk menyelami kehidupan pekerjaan para orang tua asuh. Walaupun dilakukan lewat breakout room Zoom Meeting, siswa tetap antusias mengikuti dan melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada orang tua asuh tentang pekerjaan mereka. Setelah diajak bekerja, siswa dikumpulkan lagi dalam main session Zoom Meeting untuk sama-sama praktek menanam benih tanaman sawi yang dipandu oleh Pak Syarief. Sesi kedua dilanjutkan dengan mengajak siswa mengunjungi Situ Cileunca dan PLTA-nya yang dipandu oleh Pak Munjid. Sedangkan sesi keempat, pada pukul 16.00, siswa diajak untuk bermain bersama anak-anak di Kampung Sida Mukti. Di sesi ini, siswa di rumah diajak untuk berkreasi dengan karet gelang yaitu dijadikan sebagai alat lompat tali. Selain gerakan-gerakan ice-breaking dan games yang dipandu oleh Pak Ikhwan dan Bu Dian, dibagikan pula kepada anak-anak yang hadir berupa goody bag, susu, dan mainan hasil sumbangan dari siswa-siswi SMP Islam Tugasku. Hari kedua pun ditutup dengan sesi keempat, pukul 19.30, dengan dilakukan pengajian dan tausiyah bertema Berbagi Itu Indah, yang dipandu oleh Pak Haris dan diikuti oleh para siswa dari rumah mereka masing-masing.

  Tanggal 16 Desember 2020, menjadi hari terakhir Live in Chapter 7. Pada sesi pertama, siswa diajak oleh Bu Dian dan Pak Mawan untuk mengunjungi Taman Langit yang berlokasi di Perkebunan Cukul. Sesi ini dilanjutkan dengan senam pagi yang dipandu oleh Pak Ikhwan. Selanjutnya, siswa juga dikenalkan dengan green bean kopi dan diajak untuk praktek mengolah kopi menjadi minuman yang dipandu oleh Bu Mega. Akhirnya, sampai di penutupan kegiatan Live in. Diadakan di di ruangan PAUD dan dipandu oleh Pak Mali serta dihadiri oleh Pak Karyana, perwakilan Badan Permusyawaratan Desa Pangalengan. Hadir pula lewat Zoom dan memberikan sambutan, Direktur Pendidikan Sekolah Islam Tugasku, Bapak Agus Listiyono dan perwakilan POMG SMP Islam Tugasku, Ibu Meta Effendi. Ada pula penyampaian kesan-kesan selama Live in Chapter 7 dari perwakilan siswa (Shasya, Arvito, dan Felly) serta perwakilan guru (Pak Munjid). Di sesi penutup ini pula diserahkan donasi dan bantuan kepada 10 orang tua asuh, 30 anak yatim, dan 35 warga duafa, serta penyerahan simbolis bantuan renovasi Masjid Nurul Hasanah. Alhamdulillah, kegiatan Live in di tahun ini tetap berjalan dengan lancar walaupun harus dilakukan secara virtual.

Semoga dengan diadakannya Live in Chapter 7 secara virtual ini, siswa-siswi SMP Islam Tugasku dapat membantu masyarakat di Pangalengan, tetap terasah kepekaan sosialnya, menjadi luas wawasan pengetahuannya, dan bertambah ketakwaannya kepada Allah SWT. Aamiin.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terbaru

Belajar di Taman

MPLS di KB dan TK.

Ki ora! Aotearoa

Event Terbaru

Prestasi Terbaru