Home » Berita » Studi Wisata Kelas 6

Studi Wisata Kelas 6

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on email
Share on telegram

Dalam rangka pembelajaran autentik dengan mengambil tema ‘Modernisasi dan Globalisasi’, pada Kamis, 27 Oktober 2022 kelas 6 mengadakan kegiatan studi wisata ke Monumen Nasional atau Monas, Jakarta. Menggunakan moda transportasi umum bus Trans Jakarta, siswa yang berjumlah 80 orang didampingi 9 orang bapak ibu guru mengawali kegiatan dengan berkumpul di Parkiran Kampus ASMI menuju shelter bus Trans Jakarta.

Antusias, itu kata yang tepat untuk menggambarkan semangatnya anak-anak mengikuti kegiatan. Menggunakan layanan Trans Jakarta merupakan hal baru bagi beberapa siswa dan tentunya menjadi saat yang mereka tunggu. Meski bagi sebagian yang lain, menaiki Trans jakarta bukan kali pertama tetapi tetap saja bagi mereka ini adalah hal yang amat menyenangkan.

Walaupun berangkat secara rombongan, kami tetap mengikuti aturan layaknya penumpang pada umumnya. Anak-anak yang sudah berkumpul melakukan tap in secara mandiri menggunakan kartu emoney ataupun kartu lain yang dapat digunakan untuk transaksi pembayaran menggunakan bus Trans Jakarta. Alhamdulillah, bus Trans Jakarta yang digunakan dalam keadaan kosong sehingga rombongan dapat menaiki satu bus yang sama.

O iya selain pemberlakuan one tap one man yang artinya satu kartu berlaku untuk satu orang, peraturan lain yang juga diberlakukan adalah bus yang digunakan tetap singgah di shelter-shelter sesuai rutenya untuk menurunkan atau menaikkan penumpang. Petugas bus Tran Jakarta di lapangan juga sangat ramah dan memberikan pelayanan terbaiknya, sehingga semua merasa senang dan dapat menikmati perjalanan meski bus dalam keadaan penuh. Di sini pun anak-anak belajar bagaimana mengikuti aturan saat berada di dalam transportasi umum agar semua penumpang tetap merasa aman dan nyaman.

Setelah beberapa saat di perjalanan, rombongan tiba di shelter Balai Kota. Sebelum keluar, anak-anak dan bapak ibu guru melakukan tap out sebagai tanda bahwa perjalanan saat itu sudah selesai. Menyebrang jalan bersama di depan Lenggang IRT memberi pengalaman baru bagi anak-anak yang juga tidak kalah seru.

Sesampainya di pintu gerbang Monas, sudah tersedia kereta wisata yang akan mengantarkan para pengunjung sampai ke pintu masuk tugu Monas. Petugas yang bertugas juga melayani dengan baik. Untuk dapat sampai ke tugu Monas, rombongan dibawa melintasi lorong panjang, beberapa anak tangga naik dan turun sebelum akhirnya sampai ke pelataran cawan Monas.

Di dalam pelataran cawan Monas terdapat diorama yang menceritakan keadaan Indonesia semasa jaman kerajaan, di masa perjuangan sebelum, saat, dan setelah kemerdekaan, pembangunan dan keberhasilan pemerintah sampai saat ini. Selain itu juga pengunjung juga dapat melihat naskah dan mendengarkan rekaman suara asli Bung Karno saat membacakan naskah teks proklamasi.

Selepas melihat diorama dan mendengarkan pembacaan teks Proklamasi, anak-anak dibawa menaiki pelataran puncak Monas menggunakan lift yang disediakan. Meski saat itu banyak juga rombongan yang berkunjung dan hendak menaiki puncak, anak-anak tetap antusias antre menunggu giliran. Namun itu semua terbayarkan sesampainya mereka di puncak bangunan yang merupakan landmarknya ibu kota negara Indonesia.

Menyaksikan pemandangan kota Jakarta dari ketinggian kurang lebih 115 meter dari halaman tugu Monas memberikan pemandangan yang menakjubkan dan pastinya tak akan terlupakan bagi anak-anak atau pengunjung lain. Melalui empat buah teropong yang disediakan pengunjung juga dapat melihat gedung atau bangunan atau pemandangan lain dengan lebih jelas. Ketika di puncak Monas, anak-anak juga bertemu dengan Ketua MPR Iran yang saat itu sedang melakukan kunjungan juga ke Monas. Menurut pemandu wisata menjelang diselenggarakannya KTT G20 banyak pejabat-pejabat dari luar negeri yang bertandang ke Monas.

Setelah cukup puas menyaksikan pemandangan ibukota dari atas, anak-anak kembali menuruni tugu menuju pelataran cawan. Sebelum keluar kawasan Monas, anak-anak bersama-sama menikmati menu makan siang yang dibawa dari rumah masing-masing. Setelah semua selesai makan, rombongan melanjutkan perjalanan dengan menaiki kereta wisata untuk keluar kawasan Monas.

Di depan Balai Kota sudah menunggu bus tingkat wisata yang akan membawa rombongan melakukan city tour. Rute yang diambil meski singkat namun cukup membuat anak-anak mendapatkan pengalaman baru. Sepanjang rute perjalanan dari shelter Monas melewati bundaran Hotel Indonesia kemudian kawasan masjid Istiqlal lalu kembali ke Monas, rombongan didampingi pemandu perjalanan yang cukup ramah, periang, dan sangat membantu. Penjelasan yang disampaikan sangat mudah dipahami oleh anak-anak dan membuat anak-anak semangat dan takjub. Sambil menyelesaikan lembar kerja yang diberikan bapak ibu guru, anak-anak melihat dampak modernisasi dan globalisasi yang terjadi di ibukota. Diantaranya melalui gedung ataupun bangunan, lalu lalang kendaraan yang melintas, dan yang tak kalah menarik adalah alat-alat berat yang saat itu digunakan untuk membangun sarana prasarana jalan. Selain itu juga, anak-anak menanyakan beberapa hal kepada pemandu perjalanan dalam rangka melengkapi lembar kerja mereka. Setelah kurang lebih 45 menit, perjalanan menggunakan bus wisata pun selesai dan rombongan kembali menuju shelter bus Trans Jakarta Balai Kota untuk melakukan perjalanan ke shelter bus ASMI dan kembali ke sekolah. Sungguh perjalanan dan pengalaman yang tidak terlupakan dan barangkali kelak menjadi cerita yang akan mereka ceritakan kepada orang lain, anak-anak, bahkan cucu mereka.

 

 

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terbaru

Event Terbaru

Prestasi Terbaru