Student Led Conference atau konferensi siswa, adalah kegiatan pembagian rapor di Tugasku, pada mid semester, siswa akan mempresentasikan apa yang telah dipelajari, dikembangkan, dan diikhtiarkan, selama mid term.
Upaya aktifitas SLC ini ditujukan untuk memberi tanggung jawab awal atas kepemilikan proses belajar sesuai tingkatannya. Sambil mengembangkan ketrampilan komunikasi siswa.
SLC juga diharapkan dapat menjadi proses refleksi diri siswa terhadap pembelajaran mereka. Alhamdulillah telah dilaksanakan kegiatan tersebut dalam 2 hari pelaksanaan.
Hari pertama pada Jumat, 10 Oktober 2025 bagi siswa kelas 4, kelas 5 dan kelas 6. Hari kedua untuk kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 pada Sabtu, 11 Oktober 2025.
SLC 2025 pada Jumat, 10 Oktober, menjadi hari yang paling ditunggu oleh para orang tua kelas 4, kelas 5, dan kelas 6, siswa berkostum sesuai tema kelas, bersama orang tua memasuki Hall sekolah yang hari tersebut digunakan juga untuk bazaar kuliner.
Tema besar kelas 4 dalam SLC kali ini adalah Jakarta antara Beton dan Hijau, diawali dengan presentasi awal, dimana tersampaikan keprihatinan akan lahan hijau yang semakin tersisih oleh banyaknya bangunan apartemen dan aneka gedung perkantoran.
Tema Jakarta, mengangkat QS Al Alaq, tentang membaca- literasi, dimana salah satunya juga membaca fenomena alam. Siswa diajak mencari solusi bersama dengan ber-perilaku cinta lingkungan. Siswa mengajak orang tua berpetualang ke seluruh tempat tempat istimewa di Jakarta, dengan cara menempel aneka gambar bangunan penting sesuai wilayah di Jakarta. Dengan komitmen menjaga lingkungan dan ber-refleksi apa yang sudah dilakukan, tibalah saat dimana siswa mempresentasikan hasil belajarnya, selama mid semester, dengan pola menarasikan, merefleksikan dan merencanakan perbaikan nilai jika ada yang harus diperbaiki.
SLC di kelas 5 menyajikan proses literasi lingkungan dimana didalamnya termasuk juga: literasi baca tulis (puisi lingkungan yang dibuat), sains (proses siklus air, menjagadan mensyukurinya), numerasi (menyajikan maket dan data numerik bencana alam, dan serta pesan menjaga kelestarian alam), budaya (budaya membangun pembiasaan menjaga lingkungan), finansial ( membuat barang daur ulang dari tanaman yang berserak) dan digital ( membuat Vlog dalam grup, tentang penjagaan lingkungan ) semua bercerita tentang lingkungan, yang juga memang sedang masuk tema di pararel kelas 5 ( lima).
Bergerak dari satu spot/sudut ke sudut berikut, menarasikan, mempresentasikan dan bertanya jawab terkait materi yang disajikan. Istimewanya kelas 5 (lima) kali ini adalah membuat jingle mengenai siklus air. Ditutup dengan mempresentasikan rapor, merefleksikan dan menrencanakan perbaikan jika ada.
SLC di kelas 6 mengajak orang tua berpetualangan di alam semesta, dengan judul grand tour solar system, orang tua diminta mengamati rangkaian planet-planet di tata surya, menyampaikan kekhasan sifat masing-masing planet (Merkurius, Venus, Bumi,, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus), menceritakan proses planet bergerak dalam orbitnya masing – masing, mengelilingi matahari sebagai pusat tata surya.
Menjadi unik karena planet dikaitkan dengan sikap pribadi masing-masing siswa. Dengan mengangkat QS Al Mulk : ayat 3, mulailah betapa pentingnya menjaga alam semesta, mengangkat maket, lap book sampai ke buku pop up dimana semua menarasikan preventif sebagai siswa dalam peran penjagaan alam, termasuk diantaranya menyiapkan diri menjadi pelajar yang cerdas berkarakter, baru masuklah kedalam paparan nilai hasil belajar. Wah, seru ya?
SLC pada Sabtu, 11 Oktober 2025 kelas 1, mengangkat tema tentang diri (life skill yang diangkat 7 kebiasaan anak Indonesia Hebat). Siswa berperan menjadi detektif dalam Arunika’s Adventure.Aneka aktifitas melibatkan panca indra, untuk mendapat kan kelengkapan kata sandi.
Setelah kata sandi didapat. Setiap siswa mencontohkan bagaimana menjadi anak Indonesia hebat. Meminta ayah bunda ikut gerakan 7 kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Yaitu bangun pagi, ibadah, olah raga, belajar, makan sehat, bermasyarakat dan tidur cukup. Gerakan tersebut harus diikuti oleh ayah bunda.
Salah satu kebiasaan anak hebat Indonesia adalah tentang belajar, sehingga sampailah pada presentasi nilai rapor.
SLC di Kelas 2; aneka kostum bernuansa pedesaan, siswa berkostum layaknya pemuda dan gadis desa. Kelas dua mengangkat tema literasi profesi yang dikaitkan dengan penjagaan lingkungan.
Keseruan menjadi petani adalah saat anak-anak menerangkan bagaimana menghargai proses tanam, menjelaskan setiap fungsi bagian tanaman dalam proses reproduksi (diberi media yang mudah siswa lepas pasang).
Mengingatkan misi mereka bercocok tanam dirumah perlu lanjut dengan menyarankan ayah dan bunda untuk melaksanakannya.
Diakhiri dengan paparan hasil belajar, sambil membawa pesan semua harus dipelajari bahkan bercocok tanam juga perlu juga ada evaluasi dan tips mengatasi jika ada masalah.
SLC di Kelas 3 mengangkat tema fauna. Menyampaikan indah dan istimewanya hewan endemic yang Indonesia miliki.
Bagaimana mengenalinya, dan melindunginya. Proses budidaya lele yang sedang kelas 3 laksanakan dalam pembelajaran juga menjadi bagian yang dipresentasikan sekaligus merefleksi jika lelenya belum berhasil dikembang biakkan. Lanjut dengan menyampaikan hasil belajar selama 3 bulan pertama dan merefleksikannya.
Alhamdulilah SLC di rasakan lebih efektif dalam membentuk siswa yang mandiri, komunikatif reflektif, dan bertanggung jawab atas hasil pembelajarannya sendiri.
Ayah dan bunda sampai bertemu di keseruan SLC mid term tahun 2026.