Hari ketiga kegiatan Live In SMP Islam Tugasku di Desa Lebak Muncang dipenuhi suasana ceria dan penuh semangat. Pagi itu, lapangan dan ruang-ruang kelas di SDN Nunjung tampak lebih ramai dari biasanya. Ada tawa anak-anak SD yang bercampur dengan suara hangat para kakak dari SMP Islam Tugasku. Mereka datang bukan untuk belajar, tetapi untuk mengajar.
Agenda istimewa ini diberi nama “Tugasku Mengajar”, bagian dari kegiatan social service yang menjadi puncak dari rangkaian Live In. Para siswa SMP Islam Tugasku telah membagi diri ke dalam beberapa kelompok, masing-masing bertugas mengajar satu kelas mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 SD.
Setiap kelas memiliki kegiatan belajar yang berbeda dan menyenangkan.
Kelas 1 belajar matematika, bahasa Inggris, senam, dan mewarnai. Suasana kelas dipenuhi warna dan tawa riang anak-anak.
Kelas 2 belajar prakarya dan matematika, sementara kelas 3 asyik berlatih bahasa Inggris dan membuat karya sederhana.
Di kelas 4, para siswa SD belajar senam, menggambar, dan matematika, sementara kelas 5 tampak paling semarak dengan kegiatan senam, menggambar, bernyanyi, matematika, dan bahasa Inggris. Kelas 6 pun tak kalah seru, dengan prakarya dan latihan bahasa Inggris yang dibawakan secara interaktif oleh para kakak SMP Islam Tugasku.
Setiap kelompok pengajar telah menyiapkan kegiatan dengan matang sejak sebelum berangkat ke Lebak Muncang. Mereka membawa alat peraga, lembar kerja, hingga hadiah kecil sebagai bentuk apresiasi bagi adik-adik SD yang aktif dan berani mencoba
Anak-anak SDN Nunjung tampak begitu antusias. Wajah-wajah mereka berseri-seri setiap kali kakak pengajar memberikan semangat atau pujian kecil. Mereka bukan hanya belajar pelajaran sekolah, tetapi juga belajar percaya diri, berani berbicara, dan bekerja sama dengan teman.
Para siswa SMP Islam Tugasku pun terlihat menikmati perannya sebagai pengajar muda. Mereka belajar bagaimana menjelaskan dengan sabar, memimpin kelas kecil, dan bekerja sama dalam kelompok. Dari kegiatan ini, mereka menemukan pengalaman baru bahwa berbagi ilmu ternyata sama menyenangkannya dengan belajar.
Kegiatan Tugasku Mengajar juga mendapat dukungan dari mama-mama POMG yang ikut membantu di lapangan dan di kelas. Mereka mendampingi para siswa, membantu menyiapkan alat dan hadiah, serta memastikan kegiatan berjalan lancar. Kehadiran para orang tua ini menambah suasana kebersamaan yang khas antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Kepala sekolah SDN Nunjung menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran SMP Islam Tugasku. Menurutnya, kegiatan seperti ini tidak hanya memberi manfaat akademik, tetapi juga membawa semangat baru bagi anak-anak di desa.
Hari itu, tidak ada batas antara pengajar dan pelajar, antara desa dan kota, antara memberi dan menerima. Semua melebur dalam tawa, keceriaan, dan rasa syukur.
Kegiatan Tugasku Mengajar menjadi bukti bahwa belajar bukan hanya duduk di kelas, tetapi juga turun langsung dan berbagi dengan hati. Dari Lebak Muncang, anak-anak SMP Islam Tugasku pulang membawa pelajaran berharga bahwa “Ilmu akan menjadi lebih berarti saat dibagikan dengan hati.”

















