Misi budaya sebagai bagian dari kegiatan untuk memperkenalkan dan mempromosikan budaya bangsa melalui seni tari kepada masyarakat Internasional, kali ini dikemas juga sebagai kompetisi. Berlangsung di Kreta Ayer salah satu kawasan bersejarah di Chinatown Singapura, pada 17-20 Juli 2025. Tepatnya di Kreta Ayer theater, yang seringkali menjadi pusat pertunjukan seni Tradisional dan acara festival seni Internasional di Singapura.
Membanggakan dan juga mengharukan, saat Gelar Pamit, pada Rabu, 16 Juli 2025 di hall sekolah, dimana peserta yang terdiri dari; Hana, Genta, Ariana, Freya dan Eliyah, mempertunjukkan tarian yang akan mereka tampilkan di festival nanti .
Membawa nama sekolah dan juga Indonesia di kancah Internasional, adalah sesuatu yang berbeda jika dibandingkan dengan lomba lomba tari di tanah air. Mereka terlihat sungguh- sungguh dan dalam hentakan – hentakan tari Bawi Kameloh, tari asal Kalimantan. Tari yang menggambarkan kekompakan dan gotong royong antar sesama gadis Dayak dalam melakukan aktivitas tradisi Budaya Dayak.
SD Islam Tugasku berangkat bersama Gandrung Dance Studio. Yang setelah tiba ke Singapure langsung berkunjung ke KBRI. Alhamdulillah para tamu disambut oleh koordinator budaya Ibu Bianca Simatupang dan Berfoto dengan bapak Dubes KBRI Singapura, Bapak Suryapratomo. Mereka memberikan dukungan dan semangat untuk seluruh para penari dengan berpesan “*Terus harumkan Indonesia dengan seni dan budaya”*.
Dalam penampilan tarinya, dengan gerakan tarian yang prima berhasil mendapatkan juara dengan predikat “Gold“. Selamat untuk ananda ananda hebat. Terima kasih banyak atas dukungan Ibu Almitra, Pak Agus, bu Novi , bu Nuraeni, bu Ratna , pelatih sekaligus koreografer Kak Sonia dan para moms yang tergabung dalam steering committee .